Minggu, 19 April 2020

Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan NKRI

Mewaspadai AncamanTerhadap Kedudukan NegaraKesatuan Republik Indonesia

Sumber: https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11sma/siswa/Kelas_11_SMA_PPKn_Siswa_2.pdf

A. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Kalian tentunya pernah melihat peta dunia. Dalam peta tersebut, kalian dapat
menunjukkan posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada
diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang sangat strategis.
PPKn | 149
Perlu kalian ketahui, bahwa
posisi silang negara Indonesia tidak
hanya meliputi aspek kewilayahan
saja, melainkan meliputi pula
aspek-apek kehidupan sosial,
antara lain:
1. Penduduk Indonesia
berada diantara daerah
berpenduduk padat di utara
dan daerah berpenduduk
jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak
antara komunisme di utara
dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada
diantara demokrasi rakyat di
utara (Asia daratan bagian
utara) dan demokrasi liberal
di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada
diantara sistem ekonomi
sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia diantara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan
barat di selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem
pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritime di barat,
selatan dan timur.
Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan
sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa
Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang
tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya
Info Kewarganegaraan
Dalam membangun integrasi
nasional, Bangsa Indonesia selalu
dihadapkan pada ATHG, yaitu:
1. Ancaman, merupakan suatu
hal atau usaha yang bersifat
mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan
secara konsepsional, kriminal,
serta politik.
2. Tantangan, merupakan suatu
hal atau usaha yang bertujuan
atau bersifat menggugah
kemampuan
3. Hambatan, merupakan suatu
hal atau usaha berasal dari
diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional
4. Gangguan, merupakan usaha
dari luar yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.

150 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai
negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara
Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun
dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti
ideology, politik, ekonomi, social budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Nah, untuk
menjawab rasa penasaran kalian, berikut ini diuraikan secara singkat ancaman
yang dihadapi Bangsa Indonesia.

1. Ancaman di Bidang Ideologi

Sebelum kalian mencermati uraian materi pada bagian ini, bacalah wacana
berikut ini.
Komunisme Masih Mengancam
JAKARTA - Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia
masih rawan terhadap berbagai ancaman. Salah satunya dari paham
komunisme yang bersembunyi di balik semboyan demokrasi.
Budayawan Taufik Ismail menuturkan, upaya sejumlah pihak untuk
mengganti Pancasila dengan ideologi komunis telah berulangkali
terjadi di Indonesia terhitung sejak 1926, 1946, 1948 dan 1965.
Beruntung setiap aksinya, Indonesia berhasil diselamatkan Tuhan
YME dan keteguhan masyarakat menjalankan Pancasila sehingga
upaya tersebut gagal. Meski tidak lagi muncul sebagai sebuah partai
karena tidak diperbolehkan lagi, kata Taufik, namun ideologi komunis
hingga kini masih ada dan berkembang di Indonesia. “Masih ada,
memang tidak muncul sebagai partai karena tidak diperbolehkan.
Akan tetapi sebagai ide masih, dalam suasana yang liberalistis dan
demokratis seperti sekarang,” ujar Taufik saat menjadi pembicara
dalam seminar Hari Kesaktian Pancasila dengan tema Menegakkan
Pancasila di Universitas Mercu Buana, Rabu (1/10/2014).
Dalam penafsiran demokrasi misalnya, kelompok tersebut
menganggap semua hal bisa dibentuk termasuk mewujudkan
PPKn | 151
ideologi komunis. “Semua cara mereka lakukan untuk itu, meski
tidak seluruhnya nyata tapi sangat terasa keberadaannya. Karenanya,
peran negara sangat penting dengan memegang teguh undangundang,”
ujarnya. Dia mengibaratkan paham komunisme seperti
penyakit menular yang terus menyebarkan pengaruhnya. Hal ini,
lanjut dia, harus dicegah,bila tidak maka banyak yang akan menjadi
korban.
Berdasarkan penelitian literatur yang dilakukannya, dalam kurun
waktu 74 tahun, penyebaran paham komunis di 76 negara telah
membunuh 120 juta manusia. Artinya, sebanyak 4.500 orang per
hari dibunuh. “Tidak ada ideologi di dunia seperti itu, Hitler saja
kalah karena cuma 1/3. Ini bukan ideologi tapi penyakit menular.
Kita menolak penyakit menular yang jahat. Makanya harus dicegah
dan dilarang,” katanya.
Pelarangan ini tidak bisa dikatakan melanggar hak asasi sebab,
negara harus menjamin keselamatan rakyatnya. Di Italia, partai
fasis dilarang. Begitu juga di Jerman yang melarang paham nazi
dan komunis. Taufik menegaskan, negara punya tanggung jawab
menjelaskan dampak dari paham komunis kepada generasi penerus
bangsa. Salah satunya melalui pendidikan. Kurangnya pemahaman
generasi muda terhadap faham komunis, tambah Taufik, karena
belum maksimalnya sistem pendidikan yang ada. “Saya tidak
menyalahkan anak muda, wong literatur dan pengajarnya terbatas,
sejarah bukan tidak diajarkan, tetap diajarkan tapi hendaknya materi
ini disempurnakan,” kata penyair ini.
Pengamat politik Heri Budianto mengatakan, bukan hanya paham
komunisme yang harus diwaspadai, tapi juga kapitalisme dan
liberalisme. Paham tersebut memengaruhi pola fikir dan perilaku
masyarakat tanpa disadari. Hal itu dapat dilihat dari perubahan perilaku
dan sikap nasionalisme. “Ancaman terhadap ideologi Pancasila
152 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
akan selalu datang dalam bentuk beragam. Kalau komunisme jadi
ancaman maka kapitalis dan imprealisme juga musuh kita. Di era
sekarang ini yang menjadi sasaran tembak adalah mind set kita. Ini
bentuk penjajahan baru,” kata dia.
Direktur PolcoMM Institute ini menyadari, kurangnya pemahaman
generasi sekarang terhadap bahaya komunisme karena informasi
yang mereka terima tidak bersifat faktual. “Perlu ada pembenahan
sistem pendidikan utamanya kurikulum agar pemahaman terhadap
sesuatu itu utuh,” paparnya.
Sumber: http://nasional.sindonews.com/read/907099/12/
Tuliskan komentar kalian terhadap informasi yang disampaikan melalui wacana
tersebut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………
Wacana tersebut menegaskan bahwa komunisme menjadi salah satu ancaman
terhadap ideologi Pancasila, meskipun Indonesia telah menolak dengan tegas
paham komunis. Akan tetapi apabila ancaman tersebut tidak segera di atasi, bukan
tidak mungkin komunisme akan kembali berkembang pesat di Indonesia.
Apakah ancaman terhadap Pancasila hanya dari komunisme? Tentu saja
tidak. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham
lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia
cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek
kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat
tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara
di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu
meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
PPKn | 153
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi
pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi,
pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya
dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung
mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut
tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, Ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer
untuk menghadapinya.
Sumber: www.zonadamai.com
Gambar 5.1 Tindakan anarkis menjadi ancaman bagi Bangsa Indonesia dalam bidang politik
154 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan
bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk
ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering
ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu,
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang
besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Tugas Mandiri 5.1
Pada saat ini, sering sekali terjadi kasus-kasus yang bernuansa politik yang
berpotensi melumpuhkan integrasi nasional seperti kerusuhan yang disebabkan
ketidakpuasan terhadap hasil Pilkada. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kewaspadaan akan hal tersebut, coba kalian identifikasi kasus-kasus tersebut dan
tuliskan hasil identifikasi kalian pada tabel di bawah ini.
No Jenis Kasus Faktor Penyebab Dampak yang Muncul
1.
2.
3.
4.
5.
PPKn | 155

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak
ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.
Globalisasi perekonomian
merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan dimana
negara-negara di seluruh dunia
menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial
negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan
jasa. Ketika globalisasi ekonomi
terjadi, batas-batas suatu negara
akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional
akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk
dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman
kedaulatan Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi diantaranya:
1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas
negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal
terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang
dari luar negeri.
Info Kewarganegaraan
Ekonomi kerakyatan sangat
menghindari:
• Sistem Free fight liberalism yang
hanya menguntungkan pelaku
ekonomi kerakyatan.
• Sistem etatisme, dalam arti
negara beserta aparatur
negara bersifat dominan dan
mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar
sektor negara.
• Pemusatan kekuatan ekonomi
pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan
bertantangan dengan cita-cita
keadilan sosial.
156 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak
asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan
modalnya di Indonesia, yang
pada akhirnya mereka dapat
mendikte atau menekan
pemerintah atau bangsa
kita. Dengan demikian
bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara
investor.
3. Timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai
akibat dari adanya
persaingan bebas.
Persaingan bebas tersebut
akan menimbulkan adanya
pelaku ekonomi yang kalah
dan yang menang. Pihak
yang menang akan dengan
Sumber: www.
waspada.co.id
Gambar 5.2 Berbagai
merek Handphone
mudah ditemukan di
Indonesia
Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi
Masyarakat paripurna, adil dan
makmur, merata secara material
dan spiritual hanya akan tercapai
apabila pembangunan nasional
berjalan lancar. Kelancaran proses
pembangunan nasional didorong
oleh keadaan negara yang aman
dan damai serta terbebas dari
segala hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan baik yang
berasal dari dalam maupun luar
negeri. Kondisi tersebut tercipta
karena setiap warga negara
Indonesia selalu waspada dan siap
siaga mengamankan keutuhan dan
integrasi nasional.
PPKn | 157
leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton
yang senantiasa tertindas.
4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya semakin ditinggalkan, sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan susah dikendalikan.
5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk
Tugas Mandiri 5.2
Pada saat ini, di setiap daerah baik wilayah perkotaan maupun pedesaan banyak
berdiri took-toko swalayan seperti supermarket dan mini market. Hal tersebut
tentu saja akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah tersebut. Selain
itu, kehadiran supermarket dan mini market juga akan berpengaruh terhadap
keberadaan pasar atau warung tradisional. Berkaitan dengan hal tersebut, coba
kalian lakukan analisis terhadap hal tersebut.
Analisis saya: ……………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
158 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan
dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi,
diantaranya adalah:
1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang
dari luar negeri.
2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti
ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya
sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
4. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan
dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini,
lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian
dan kesetiakawanan sosial.
6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa
Ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan
PPKn | 159
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara,
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentukbentuk
mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki
wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali,
yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.3 Para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban akibat Pemberontakan PKI
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia
oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas
dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.
Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan
bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun
secara tertutup.
160 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara
dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia
pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,
serta G-30-S/PKI. Beberapa sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut
tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase, sehingga harus dilindungi. Fungsi pertahanan
negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital
nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan
mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu
mendeteksi dan mencegah secara dini.
Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen
rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara
lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan
tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara
khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan
dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta
menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror
bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani
dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan
oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti
perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang
mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografi
Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang
pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun
dirgantara, berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan
laut dan udara.
PPKn | 161
Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas
perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau
perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain
yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal,
atau pencurian kekayaan di laut, termasuk pencemaran lingkungan.
Tugas Mandiri 5.3
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kamu prediksikan apa yang
akan terjadi apabila ancaman-ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak
dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan prediksimu pada bagian di bawah
ini.
Prediksi saya………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………

B. Strategi dalam Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Bidang
Ipoleksosbudhankam Dalam Membangun Integrasi Nasional

Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa globalisasi telah
berpengaruh kepada semua bidang kehidupan, diantaranya dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan. Berkaitan dengan hal
tersebut, Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mempunyai sikap yang
tegas terhadap segala pengaruh negatif yang datang dari luar sebagai wujud dari
globalisasi. Hal itu penting dilakukan untuk menjalankan strategi pertahanan
dalam menghadapi berbagai macam ancaman. Berikut ini dipaparkan strategi
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dalam bidang Ipoleksosbudhankam.

1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik

Ada empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang
ideologi dan politik, yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasi
162 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
manusia. Keempat hal tersebut oleh negara-negara adidaya (Amerika Serikat dan
sekutunya) dijadikan standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong
sebagai negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan
negara adidaya tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan.
Tidak jarang jika suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut dalam
kehidupan politik di negaranya, maka negara tersebut akan dianggap sebagai
musuh bersama, bahkan lebih menyedihkan lagi dianggap sebagai teroris dunia
serta akan diberikan sanksi berupa embargo dalam segala hal yang menyebabkan
timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik dan sebagainya. Sebagai contoh
Indonesia pernah diembargo dalam bidang ekonomi oleh Amerika Serikat, yaitu
tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer lainnya, karena
pada waktu itu Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasi
manusia. Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang tidak
menjadi sekutu Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan meskipun
melakukan pelanggaran. Misalnya Israel yang banyak membunuh rakyat Palestina
dan meyerang Libanon tetap direstui tindakannya tersebut oleh Amerika serikat.
Di sisi lain, isu demokratisasi pada saat ini benar-benar mempengaruhi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala peristiwa selalu dikaitkan dengan
demokratisasi. Akan tetapi demokratisasi yang diusung adalah demokrasi yang
dikehendaki oleh negara-negara adidaya yang digunakan untuk menekan bahkan
menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya adalah
selalu terjadi konflik kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian
antar negara.
Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia sebagai negara yang menganut
paham demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang
kuat,mandiri dan tahan uji serta mampu mengelola konflik kepentingan yang
dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pluralistik,
dengan tetap memperteguh wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhineka
Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara
yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerjasama
dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan,
saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk
mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut:
PPKn | 163
1. Mengembangkan demokrasi politik.
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi
dan peranannya secara baik dan benar.
4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
5. Menegakkan supremasi hukum.
6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi

Sebenarnya sebelum menyentuh bidang politik, globalisasi lebih dahulu terjadi
pada bidang ekonomi. Sejak digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam
Smith sekitar abad ke-15 telah melahirkan perusahaan-perusahaan multinasional
yang melakukan aktivitas perdagangannya ke berbagai negara. Mulai abad 20,
paham liberal kembali banyak
dianut oleh negara-negara di
dunia terutama negara maju. Hal
ini membuat globalisasi ekonomi
semakin mempercepat perluasan
jangkauannya ke semua tingkatan
negara mulai negara maju sampai
negara berkembang seperti
Indonesia.
Kenyataan yang terjadi,
globalisasi ekonomi lebih
dikendalikan oleh negara-negara
maju. Sementara negara-negara
berkembang kurang diberi ruang
dan kesempatan untuk memperkuat
perekonomiannya. Negara-negara
berkembang semacam Indonesia
lebih sering dijadikan objek yang
hanya bertugas melaksanakan
Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi
Globalisasi tidak bisa kita
hindari. Supaya globalisasi dapat
mendatangkan manfaat bagi
kemajuan bangsa, kita bersikap
selektif terhadap semua pengaruh
globalisasi. Pengaruh globalisasi
yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa kita tolak
seperti pergaulan bebas, kebiasaan
minum minuman keras, berpakaian
seronok dan sebagainya.
Sebaliknya, pengaruh globalisasi
yang sesuai dengan kepribadian
bangsa kita terima, seperti bekerja
keras, hemat, disiplin, bertanggung
jawab, inovatif, kreatif dan
sebagainya.
164 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
keinginan-keinginan negara maju. Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia
seperti IMF (International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank) dan WTO
(World Trade Organization) belum sepenuhnya memihak kepentingan negaranegara
berkembang. Dengan kata lain negara-negara berkembang hanya mendapat
sedikit manfaat bahkan menderita karena kebijakan yang salah dan aturannya
yang tidak jelas.Hal tersebut dikarenakan ketiga lembaga tersebut selama ini
selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan negara-negara maju, sehingga
semua kebijakannya selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju.
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan
ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam
semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan halhal
di bawah ini:
1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik
untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
2. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk
Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah
menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga tidak tergantung
impor dari luar negeri.
Sumber: www.deptan.go.id
Gambar 5.4 Pertanian merupakan potensi besar bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
globalisasi ekonomi
3. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Artinya segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak, haruslah
bersifat murah dan terjangkau.
PPKn | 165
4. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank
Dunia dan WTO.
5. Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang untuk bersamasama
mengahadapi kepentingan negara-negara maju.

3. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu diperhatikan
gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktor
yang mungkin menimbulkan perubahan sosial, diantaranya yang memegang
peranan penting, ialah faktor teknologi dan kebudayaan . Faktor –faktor itu
berasal dari dalam maupun dari luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak
menimbulkan perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi,
perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu terjadi, dan bagaimana perubahan
itu diterima masyarakat.
Pengaruh dari luar perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak menguntungkan
serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa
Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar
untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan
dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam
semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan
dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang
berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

4. Strategi dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan
Keamanan

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
166 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Indonesia merupakan tanggungjawab seluruh Warga Negara Indonesia. Dengan
kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab
TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab
terhadap pertahanan dan kemanan negara, sehingga TNI dan POLRI manunggal
bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa strategi pertahanan dan kemanan Negara untukmengatasi berbagai
macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan
rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan
keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan
prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan
yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, Sishankamrata penyelenggaraannya
didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta
keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan
yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan
PPKn | 167
keyakinan pada kekuatan sendiri
serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara. Meskipun
Indonesia telah mencapai
tingkat kemajuan yang cukup
tinggi nantinya, model tersebut
tetap menjadi pilihan strategis
untuk dikembangkan, dengan
menempatkan warga negara sebagai
subjek pertahanan negara sesuai
dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan
oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Sumber: bpmkotabandaaceh.wordpress.com
Gambar 5.5 Perwujudan kemanunggalan TNI/Polri dan rakyat
Info Kewarganegaraan
Komponen Sistem Pertahanan dan
Kemanan Rakyat Semesta terdiri
atas:
1. TNI sebagai kekuatan utama
sistem pertahanan
2. POLRI sebagai kekuatan utama
sistem kemanan
3. Rakyat sebagai kekuatan
pendukung
168 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 
Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan
strategi Sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman
yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan
dapat terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis
antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer
dengan kekuatan nir militer. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam
keterpaduan tiga kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antar
kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara. Sedangkan keterpaduan antara
kekuatan militer dan kekuatan non-militerdiwujudkan dalam keterpaduan antar
komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Keterpaduan
tersebut diperlukan dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik
dalam rangka menghadapi ancaman tradisional maupun ancaman non-tradisional.
Berdasarkan analisa lingkungan strategik, maka ancaman militer dari negara
lain (ancaman tradisional) yang berupa invasi, adalah kecil kemungkinannya.
Namun demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak dapat diabaikan dan
harus tetap dipertimbangkan. Ancaman tradisional yang lebih mungkin adalah
konflik terbatas yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah dan atau menyangkut
masalah perbatasan. Komponen Utama disiapkan untuk melaksanakan Operasi
Militer untuk Perang (OMP). Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan
sebagai pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi/demobilisasi. Kendatipun kekuatan pertahanan siap dikerahkan
untuk melaksanakan OMP, namun setiap bentuk perselisihan dengan negara lain
selalu diupayakan penyelesaiannya melalui jalan damai. Penggunaan kekuatan
pertahanan untuk tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila
cara-cara damai tidak berhasil.
Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor nonnegara
terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa
Indonesia. Ancaman non-tradisional merupakan ancaman faktual yang saat ini
dihadapi oleh Indonesia. Termasuk didalam ancaman ini adalah gerakan separatis
bersenjata, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian
sumber daya alam, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dan berbagai bentuk
aksi ilegal lain yang berskala besar. Oleh karenanya kekuatan pertahanan, terutama
PPKn | 169
TNI, juga disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
guna menghadapi ancaman non-tradisional. Pengerahan kekuatan TNI untuk
OMSP dilaksanakan berdasarkan keputusan politik pemerintah.

Sumber: https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11sma/siswa/Kelas_11_SMA_PPKn_Siswa_2.pdf

TUGAS UNTUK SISWA:

1. Nah setelah kalian membaca uraian diatas, coba kalian
melakukan penilaian atas strategi yang diterapkan Bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional! 
   Jenis Ancaman:                           Bentuk Strategi:            Indikator Keberhasilan:
    1, Ancaman bermuatan
        ideologi

    2, Ancaman bermuatan
         politik

    3.Ancaman bermuatan
       ekonomi

    4.Ancaman bermuatan
       sosial budaya

    5.Ancaman Pertahanan
       dan Keamanan

2. Refleksi
Setelah kalian mempelajari materi strategi dalam mengatasi ancaman terhadap
integrasi nasional, tentunya kalian semakin paham bahwa upaya untuk mengatasi
ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional tentu bukan hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Nah, sekarang coba kalian lakukan
identifikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian dalam mendukung
upaya untuk mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional! tuliskan hasil identifikasi 
kalian sebagai tugas no 2,,


ABSEN DILIHAT DARI SISWA YANG MENGERJAKAN TUGAS
JIKA TIDAK MENGIRIMKAN TUGAS/LEWAT BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN DIANGGAP TIDAK HADIR/ALPA DALAM MATA PELAJARAN PPKn

SETIAP TUGAS YANG DIKIRMKAN DIBERIKAN NILAI TUGAS HARIAN, DATA NILAI DISIMPAN DI GURU MATA PELAJARAN

BATAS WAKTU PENGIRIMAN TUGAS YAITU HARI SENIN, 20 APRIL 2020 PUKUL 16.00 WIB
TUGAS DIKIRIMKAN KE EMAIL gestiaristianti@gmail.com

81 komentar:

  1. Assalmualaikum ma'mun nawawi XI otkp 2 hadir

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Rika Oktavia Silitonga XI OTKP 1

    BalasHapus
  4. Qannia Friza Yasmita XI OTKP 3

    BalasHapus
  5. Sintia Ningrum Mandasari
    XI OTKP 3

    BalasHapus
  6. Frisda Damayanti Septiani Kelas XI Otkp 3

    BalasHapus
  7. Eneng siti rohayati rukmini XI otkp 4

    BalasHapus
  8. Rika rahmawati dewi 11otkp1

    BalasHapus
  9. Rika rahmawati dewi 11otkp1

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Dita Maziyatul Aulia, XI OTKP 6. Hadir bu

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Eneng meisya rusliawati XI otkp 2 hadir bu

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Muhammad Ardiansyah
    XI OTKP 3

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum
    Ayang Oktapiani
    Kelas XI OTKP

    BalasHapus
  17. Rifky DwiPutra Fernanda
    XI otkp 1 Hadirr

    BalasHapus
  18. Siti Irmayanti XI OKTP 5 Hadir

    BalasHapus
  19. Syahlan Widi rizky XI otkp 1 hadir

    BalasHapus
  20. Larisma sulistiawati
    Kls OTKP 6
    Hadir bu

    BalasHapus
  21. Muhammad Rifky Hidayat XI otkp 5

    BalasHapus
  22. Jawaban Tugas !
    1. Strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional antara lain ialah sebagai berikut ini :

    a). Ancaman Pertahanan dan Keamanan
    Bentuk Strategi :
    • Menerapkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta atau bisa disebut dengan sishankamrata.
    • Peningkatan kemampuan TNI.
    • Penambahan alutsista TNI.

    Indikator Keberhasilan :
    • Keamanan di wilayah Indonesia relatif. Terkendali, hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang erat antara TNI dan Polri dengan rakyat.
    • Semakin meningkatnya kemampuan TNI.
    • Semakin tumbuhnya kesadaran bela negara.

    b). Ancaman bermuatan ideologi
    Bentuk strategi :
    • Menerapkan sistem upacara pancasila mewajibkan penghormatan bendera.
    • Mewajibkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan upaya lainnya di berbagai lapisan masyarakat.

    Indikator Keberhasilan :
    • Upacara di Indonesia selalu dilakukan setiap hari senin agar selalu diingat perjuangan kepada bangsa Indonesia ini.
    • Semakin tumbuhnya semangat kebangsaan dan nasionalisme.
    • Menumbuhkan kesadaran untuk menangkal ideologi anti pancasila.

    c). Ancaman bermuatan politik
    Bentuk strategi :
    • Menerapkan sistem pemerintahan Indonesia terhadap seluruh rakyat Indonesia dan mendidik.
    • Menyosialisaikan pemilu ke seluruh rakyat Indonesia, agar aktif melaksanakan demokrasi, baik menjadi kontestan maupun sebagai pemilih.

    Indikator keberhasilan :
    • Pemerintah Indonesia sudah berusaha sebaik mungkin untuk rakyatnya meskipun sebagian rakyat pemerintahannya korupsi.
    • Meningkatnya jumlah pemilih.
    • Meningkatnya kontestan pemilu.

    d). Ancaman bermuatan ekonomi
    Bentuk strategi :
    • Menerapkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan cara bagaimana pemanfaatannya dan pengolahannya.
    • Mengucurkan dana KUR ke segenap pelaku UMKM.
    • Bekerja sama dengan bank untuk memudahkan berkembangnya start up lokal.

    Indikator Keberhasilan :
    • Sumber daya alam di Indonesia sudah memenuhi kebutuhannya meskipun banyak juga yang menyalahgunakan sumber daya alamnya dan masih import dan eksport ke luar dan dari luar negeri.
    • Semakin tumbuhnya UMKM di Indonesia.
    • Semakin tumbuhnya start up lokal.

    e). Ancaman bermuatan sosial budaya Bentuk strategi :
    • Menerapkan sistem budaya mulai dari budaya daerah sampai budaya nasional yang ada di Indonesia dan bagaimana cara melestarikannya agar tidak punah atau hilang ditimpa dengan jaman modern.
    • Kampanye kebudayaan di berbagai media
    • Mewajibkan pegawai negeri mengenakan seragam adat dari berbagai suku.

    Indikator keberhasilan :
    • Budaya di Indonesia kadang diatas kadang juga dibawah, jangan sampai hilang dari budaya kita apalagi dari budaya daerah sendiri dan juga sampai budaya Indonesia sendiri.
    • Semakin banyak anak-anak yang ingin belajar kebudayaan.
    • Pemahaman pengetahuan tentang budaya yang semakin matang.

    2. Identifikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal :
    • Menjaga keamanan wilayah tempat tinggal.
    • Ikut ronda malam.
    • Tamu harap lapor 2x24 jam.
    • Saling mengenal warga satu sama lain.
    • Sering mengadakan pertemuan warga untuk mensosialisasikan pembangunan tempat tinggal.
    • Tidak ada permusuhan antar warga.
    • Menjaga nama baik wilayah tempat tinggal.
    • Ikut gotong royong.
    • Adakan kebersihan tempat tinggal warga secara bersama.
    • Tidak mengutamakan perilaku individual antar warga.
    Nama sandi irpansah bu
    Otkp 1

    BalasHapus